0

Resume Bahasa Indonesia

KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
 
Dua cara berkomunikasi:
1. Secara Verbal
Dilakukan dengan menggunakan alat/media bahasa:
• Lisan
• Tulis
2. Secara Non verbal
Dilakukan dengan menggunakan media selain bahasa:
• Simbol (tanda lalin)
• Isyarat (lambaian tangan)
• Kode (morse)
• Bunyi-bunyian (sirine, kentongan)

FUNGSI BAHASA
Bahasa berfungsi sebagai alat:
berkomunikasi
mengekspresikan diri
berintegrasi & beradaptasi sosial
kontrol sosial

RAGAM DAN LARAS BAHASA
RAGAM BAHASA
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.

Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi 5 :
Berdasar media pengantarnya
Ragam lisan
Ragam tulis

Berdasarkan situasi pemakaiannnya
Ragam formal
Ragam semiformal
Ragam nonformal

LARAS BAHASA
Laras bahasa adalah kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakai. bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan tertentu.

Macam-macam laras bahasa:
Laras ilmiah
Laras sastra (puisi, cerpen, novel, dll.)
Laras jurnalistik (berita, editorial, iklan, dll.)
Laras hukum
Laras kedokteran
dll.
 
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa yang baik apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi.
Bahasa yang benar adalah bahasa dengan ragam formal yang mengikuti kaidah baku
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.

TATA EJAAN dan PILIHAN KATA
 
Ejaan adalah seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.

Sejarah ejaan dalam bahasa Indonesia
Ejaan Van Ophuijsen (1901 – 1947) Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia.
Ejaan Republik (ejaan Suwandi) (1947 – 1972) Menteri PP dan K RI saat itu.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (16 Agt. 1972 – sekarang) suatu bahasa. 

Ruang Lingkup EYD
1. Pemakaian Huruf 
Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
Abjad (a,b, c,… z -- A, B, C, … Z)
Vokal (a, i, u, e, o -- A, I, U,E, O)
Konsonan (b, c, d, … -- B, C, D,…)
Pemenggalan
- Pemenggalan kata dasar
- Pemenggalan imbuhan
- Pemenggalan kata gabungan
- Pemenggalan khusus

Nama diri
  Penulisan nama diri harus mengikuti EYD, kecuali ada pertimbangan khusus.
 2. Penulisan Huruf
-       Huruf Kapital
-       Huruf Miring
3. Penulisan Kata
Kata Dasar
• Kata Turunan
Bentuk Ulang
Gabungan Kata
Kata Depan di, ke, dari
• Kata Sambung si, sang
Singkatan dan akronim
Angka dan Lambang bilangan
4. Penulisan Unsur Serapan
Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing.
5. Pemakaian Tanda Baca (pungtuasi)
Tanda titik(.)
• Tanda koma (,)
• Tanda titik koma (;) 
Tanda titik dua (:)
Tanda hubung (-)
• Tanda tanya (?)
Tanda seru (!), dll.

PILIHAN KATA/DIKSI
Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya. 
Tepat -> makna, logika, maksud
Sesuai -> konteks sosial 

FUNGSI DIKSI
Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
- Komunikasi berjalan baik
- Suasana tepat
- Mencegah perbedaan tafsiran

MAKNA DENOTATIF dan KONOTATIF
Makna Denotatif
Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan.

Makna Konotatif
Makna yang mengandung asosiasi-asosiasi tambahan, makna yang tidak sebenarnya.

Kata Umum & Khusus

-       Kata umum/subordinat : acuannya lebih luas
-       Kata khusus/hiponim : acuannya lebih khusus
Semakin luas ruang lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, makin terbuka kemungkinan salah dalam pemaknaannya.

Kata Konkret & Abstrak

-       Kata konkret adalah kata yang mudah diserap pancaindra
Contoh: meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara.
-       Kata Abstrak: Tidak mudah diserap pancaindra
Contoh: keinginan, angan-angan, perdamaian, kebahagiaan

Kata Penghubung Berpasangan
-       antara …. dan …
-       tidak …, tetapi …
-       baik ….maupun …..
-       bukan …, melainkan …..

KALIMAT
Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
Kalimat merupakanbagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna (Finoza, 2003)

Unsur kalimat adalah unsur sintaksis (jabatan kata/peran kata) yang terdiri dari:
-       Subjek (S)
Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
-       Predikat (P)
Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
-       Objek (O)
Bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
-       Pelengkap (Pel)
Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
-       Keterangan (Ket)
Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya. Posisi keterangan bisa di awal, tengah dan akhir kalimat. Macam-macam keterangan : Ket tempat, waktu, alat, tujuan, cara, penyerta, similatif, penyebab, kesalingan.

SYARAT UTAMA DALAM MEMBUAT KALIMAT
Dipenuhinya unsur-unsur penting dalam kalimat (minimal Subjek dan Predikat).
Harus memperhatikan aturan-aturan dalam menggunakan ejaan.
Harus memperhatikan pemilihan kata (diksi).
Harus mengandung makna secara jelas dan dapat dimengerti oleh orang lain -> ide pokok atau ide penjelas.

KALIMAT EFEKTIF
• Kalimat efektif merupakan kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.

Ciri-ciri kalimat efektif:
kesepadanan/kepadanan struktur (kesatuan/koherensi)
ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
keparalelan/kesejajaran bentuk
adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
ketegasan/penekanan kata
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
kehematan kata
adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. kata menjadi padat berisi.
kepaduan gagasan
adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
kelogisan bahasa
adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Kevariasian

Alinea / Paragraf
Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dimungkinkan juga alinea yang hanya satu kalimat.

Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
• Kalimat topik/kalimat pokok
Mengandung ide pokok/gagasan pokok yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
• Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung
Kalimat penjelas/pendukung
• Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
• Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;
Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi;
• Isinya berupa rincian, keterangan, contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik

Persyaratan Paragraf / Alinea
Kesatuan :  membicarakan satu gagasan.
Kepaduan : seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal.
Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.

Jenis Alinea
Menurut posisi kalimat topiknya:
Alinea deduktif
  Kalimat utama terletak di awal paragraf. Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (khusus ke umum). 
Alinea induktif
  Kalimat utama terletak di akhir paragraf. Menyajikan pokok permasalahan di akhir paragraf (umum ke khusus).
Alinea induktif
  Kalimat utama terletak di akhir paragraf. Menyajikan pokok permasalahan di akhir paragraf (umum ke khusus). 
Alinea deduktif-induktif
  Pokok kalimat ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea.
Alinea penuh kalimat topik

  Bila seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut menjadi kalimat topik.

Menurut isinya:
Alinea persuasif
  Isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Alinea argumentatif 
  Isi alinea membahas bukti-bukti atau alasan yang kuat, mendukung, atau meyakinkan.
Alinea naratif
  Isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea deskriptif
  Isi alinea melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Alinea ekspositoris 
  Isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian.

  Menurut fungsinya:
Alinea pembuka
  Isi alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
Alinea pengembang
  Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka.
Alinea naratif
  Berisi simpulan bagian karangan. Dimaksudkan untuk mengakiri karangan.
  
Pengembangan Alinea
Metode Definisi
• Metode Proses
Metode Contoh
Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
Metode Umum-khusus/ khusus-umum
Metode Klasifikasi
Metode Perbandingan

Penulisan Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan


Macam Karangan
Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku.
  Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah.
  Misal: artikel, editorial, opini, resensi buku, esai.
Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
  Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.

Ciri-ciri Karangan Ilmiah
Menyajikan fakta obyektif
• Penulisan cermat
Tidak mengejar keuntungan pribadi
Sistematis
Tidak emotif
• Selalu didukung oleh data
Memuat kebenaran
Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Bahasa Tulis Ilmiah
Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah

Ragam bahasa tulis
Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
• Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
Dibentuk dengan struktur lengkap
Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu

Ragam bahasa Ilmiah
Cendikia
Mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
Lugas
Diungkapkan secara langsung.
Jelas
Tidak menggunakan kalimat yang bertele-tele.
Formal
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bertolak dari gagasan
Tidak melenceng.
Obyektif
Tidak emosional dan memihak.
Konsisten
Penggunaan istilah dan penyebutan.
 
 
Copyright © box of the world